Home » » Kantor Pos dan telegram di Lumajang pada tahun 1930

Kantor Pos dan telegram di Lumajang pada tahun 1930


Foto ini, sebuah bruingetinte reproductie (reproduksi berwarna coklat) dari koleksi Provenance Bessels, G.J., membawa kita kembali ke era kolonial di Loemadjang, Hindia Belanda. Post- en telegraafkantoor, atau kantor pos dan telegraf, adalah simbol modernitas dalam infrastruktur komunikasi pada masa itu. Tulisan ini akan menjelaskan signifikansi bangunan ini dalam sejarah komunikasi dan administrasi kolonial Belanda, serta pentingnya foto ini sebagai bagian dari warisan sejarah yang berharga.

Kantor Pos dan telegram di Lumajang pada tahun 1930

Foto ini menggambarkan Post- en telegraafkantoor di Loemadjang, sebuah bangunan bergaya Eropa yang menonjol di tengah lingkungan khas Jawa. Bangunan ini memiliki ciri arsitektur kolonial dengan atap genteng merah, jendela-jendela besar dengan pintu masuk yang kokoh. Bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat distribusi surat dan pos, tetapi juga sebagai stasiun telegraf yang menghubungkan Loemadjang dengan kota-kota besar lainnya di Hindia Belanda dan Belanda.

1. Peran Kantor Pos dan Telegraf dalam Kolonialisme

Post- en telegraafkantoor di Loemadjang bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga pusat kegiatan administratif penting bagi pemerintahan kolonial Belanda. Di sini, surat-menyurat, paket, dan pesan telegraf dikirim dan diterima, menghubungkan penduduk setempat dengan pemerintahan kolonial dan juga dengan keluarga dan bisnis mereka di luar negeri. Ini adalah sarana vital untuk administrasi, perdagangan, dan komunikasi pada masa tersebut.

2. Kolonialisme dan Modernitas

Keberadaan kantor pos dan telegraf ini mencerminkan ambisi Belanda untuk memodernisasi infrastruktur di wilayah jajahannya. Pada saat itu, pengembangan jaringan komunikasi seperti ini adalah bagian dari strategi untuk memperkuat kontrol politik dan ekonomi mereka di Hindia Belanda. Bangunan ini juga menjadi simbol kehadiran dan dominasi Belanda di tengah-tengah masyarakat lokal yang sering kali mempertahankan tradisi dan nilai-nilai budaya mereka sendiri.

3. Provenance dan Warisan Sejarah

Foto ini berasal dari koleksi Provenance Bessels, G.J., dengan jenis Schenking. Schenking mengacu pada sumbangan atau hibah, yang menunjukkan bahwa foto ini mungkin diberikan oleh G.J. Bessels atau keluarganya sebagai bagian dari peninggalan sejarah mereka. Koleksi seperti ini tidak hanya menyimpan gambaran visual tentang sejarah fisik suatu tempat, tetapi juga membawa kita ke masa lalu yang kaya dengan peristiwa dan transformasi.

Kesimpulan

Post- en telegraafkantoor di Loemadjang adalah saksi bisu dari perjalanan panjang komunikasi dan administrasi di Hindia Belanda. Foto ini tidak hanya memperlihatkan struktur fisik sebuah bangunan, tetapi juga menggambarkan peran pentingnya dalam memfasilitasi komunikasi antara masyarakat lokal dan administrasi kolonial. Dengan melihat foto ini, kita dapat mengapresiasi bagaimana infrastruktur kolonial Belanda mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan perkembangan masyarakat di wilayah jajahannya.

teks Belanda
Post- en telegraafkantoor te Loemadjang

Postingan Populer

Entri yang Diunggulkan

Foto Grup Militer Belanda dan Indonesia di Garis Demarkasi tahun 1948

 Di balik gejolak sejarah kemerdekaan Indonesia, terselip kisah persahabatan yang tak terduga antara para prajurit dari dua kubu yang berset...

Postingan Populer

Facebook

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates